السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Momen hari ini, Kebetulan masih angat-angatnya
." Momen apakah?" Cuman momen biasa, bisa di bilang seperti itu.
"Apa sih momennya? " Tadi pagi di balai Desa ada pelatikan kepala desa yang baru. Kepala desa di desa saya ini sih kepala desa yang dulu dan kemarin dapat lagi dia sebagai kepala desa lagi sih, gak jauh-jauh amat jadi Kades hehehe...... jelas lah dia dapet wong gak ada lawan yang mau jadi kades cuman dia doank heheh.......
Karna kades masih angat nih, saya rencana mau nulis tentang Perjuangan Kepala Desa Menuju Kursi Desa I ( satu )
سْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Sebetulnya sih saya juga niat dan mau jadi kepala desa, cuman untuk kampanye dan pencarian pendukung saja di butuhkan banyak dana. dananya pun sangat luar biasa besar menurut saya di alokasikan hanya untuk sebuah pencalonan kepala desa.
kalau di desa saya, calon kepala desanya enak dia tidak banyak uang yang di keluarkan ya karna calon kepala desanya cuman satu dia doank, tapi di desa tetangga itu ada yang 3 ( tiga ) calon bahkan ada yang 5 ( lima) dan itu benar-benar membutuhkan dana yang sangat besar.
untuk yang di calon kepala desanya ada tiga calon saja, menurut tim suksesnya membutuhkan dana kurang lebih Rp. 300.000.000,- ( tiga ratus juta ). saya sampai kaget mendengarnya, kemungkinan besar untuk yang calon kepala desanya ada lima calon bisa menghabiskan biaya lebih dari itu karena persaingannya sangat ketat.
bahkan yang membuat saya sedih adalah, ada calon kepala desa yang terang-terangan
ingin balik modal terlebih dahulu sebelum membangun desa.
otak saya agak sedikit keseleo dan mulut mulai bergumam
" apakah tidak rugi balik modal doang ? kapan ambil untungnya ya ! "
banyak pertanyaan dalam benak saya.
Kapan mau membangun desanya sedangkan gajinya saja berapa ? dan kapan bisa balik modal ?
pesta rakyat yang tiap 5 ( lima ) tahun sekali ini harus di benahi dari lubung paling bawah agar tidak terjadi money politik.
yang paling ironis menurut saya, anak kecil pun tahu, tiap pemilihan kepala desa suka ada Serangan Fajar (bagi-bagi duit waktu subuh sebelum pencoblosan ke TPS) dan itu sudah hal biasa, semoga tidak menjadi hal lumrah.
sedangkan Panwaslu hanya memantau dari pemilihan legislatif / bupati / walikota daerah tinggkat dua hingga tingkat presiden. yang saya ketahui semoga saya salah, dan maap kalau saya salah. selama pemilihan kepala desa tidak ada pengawas pemilu hanya pembentukan panitia pemilu saja. mustinya pemeritah membuat panwas khusus untuk pemilihan kepala desa. agar terjadi persaingan yang sangat sehat.
Menurut saya, untuk membangun sebuah negeri di butuhkan pondasi dari dalam tanah agar kuat, dan pondasi pemerintahaan yang paling dalam adalah kepala desa. di sana lah cara mendidik kami sebagai masyarakat agar tidak terlena dengan money politic.
Walaupun saya bukan pendukung kepala desa yang tadi siang di lantik, tapi saya berharap semoga terus menjadi lebih baik. dan saya mendukung.
eh ya ada pertanyaan nih buat kepala desa saya. udah balik modal belum ya ? kok dia mau jadi kepala desa lagi........ kayanya sih belum nih ya heheheheh .......!!!
terus bangun desa untuk lebih baik ya pak!!
kalau saya salah tolong tegur saya biar saya lebih baik lagi amin, terima kasih
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Kepala Desa Ku Ingin Balik Modal Kampanye"
Posting Komentar