Kopi Sianida VS Bupati Subang. Hebohnya kewarga negaraan ganda menjadi topik paling hot bulan agustus. di mana bulan agustus menjadi bulan sakral untuk bangsa Indonesa, tepatnya 17 Agustus. yang menjadi spesial berita kewarga negaraan ganda adalah pada posisi penting yaitu seorang mentri di kabinet kerja jokowi.
Biasanya pak jokowi akan langsung meredam dengan cepat mengganti urusan - urusan pembantu kerjanya bila mulai ramai di bicarakan di masyarakat tentang polemik - polemik yang merugikan posisi pak jokowi.
yang terjadi saat ini polemik kewarga negaraan ganda, setelah banyak polemik muncul akhirnya mentri dengan dua kewarga negaraan ganda ini di berhentikan tadi malam tanggal 15 Agustus 2016.
mungkinkah polemik akan berakhir dengan memberhentikan sang mentri ?
ternyata polemik mentri yang di tunjuk presiden jokowi dan memiliki kewarga negaraan ganda menjadi serangan empuk para oposisi untuk menyerang pak jokowi.
sebelum polemik kewargaa negaraan ganda, yang menjadi sorotan publik tak henti kasus kopi sianida. ternyta sampai saat ini masih ramai menjadi acuan berita para pencari berita televisi, cetak dan on line tentang kasus kopi sakti ini.
kapan beresnya ya ?
Saya terlahir di kabupaten subang - jawa barat. ada hal yang lebih penting dan menarik tentang polemik kopi sianida dan polemik kewarga negaraan ganda, yaitu Bupati kami di tangkap KPK. dengan kasus BPJS dan pencucian uang, menurut masyarakat subang yang santer beredar.
Kasus bupati subang di tangkap hampir sudah 3 bulan lebih prosesnya belum ada kabar beritanya. dari media cetak, televisi dan on line. sangat sedikit sekali info yang bisa di dapat warga subang tentang kasus bupati subang saat ini yang mengandang di KPK.
padahal bagi warga subang khususnya hanya info dari televisi, cetak dan online yang bisa di dapatkan akan tetapi info ini sangat jarang sekali.
pertanyaanya apakah populeritas Mirna melebihi popularitas bapak bupati?
kalau bicara kerugian mungkin akan lebih merugikan kasus bupati subang dari pada mirna dengan kopi saktinya. banyak orang sakit di subang mengeluhkan susahnya menggunakan kartu BPJS untuk berobat, bahkan salah seorang pernah mengatakan. orang miskin dilarang sakit disubang mah uangnya abis sama bapak bupati, bpjs mah cuman nebel - nebelin dompet aja gak ada fungsinya di subang mah. begitulah kira - kira seorang warga di subang.
Bahkan salah seorang warga tetangga kampung saya lebih memilih menggunakan BPJS di kabupaten purwakarta, mereka mengatakan. Bupati kami mah bapak dedi mulyadi bukan ojang sohandi. ungkapan salah seorang pegawai garment di subang.
buat temen-temen media cetak, televisi dan online. kami khususnya saya berharap bisa mendapatkan berita tentang bupati subang saat ini prosesnya seperti apa dan bagaimana.
saya jadi berpikir apakah kasus korupsi sudah tidak menjadi nilai jual tinggi untuk para pencari berita saat ini. karna udah kebanyakan banget yang korupsi dan tertangkap. biasanya kalau hal biasa dan sering terjadi menjadi tidak menarik.
sesudahnya saya memohon maap apabila ada pihak - pihak yang tersinggung, saya bukan ahli bukan pula penulis handal, cuman mencurahkan isi hati dalam sebuah tulisan. mohon maap, saya sangat menerima kritikan untuk menjadi lebih baik. Terima kasih !!!
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Kopi Sianida VS Bupati Subang "
Posting Komentar